KPw Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Wahyu Yuwana Hidayat Dan Jajaran, Foto Bersama Rekan Media Pada Acara Festival Kopi Dan Teh Bengkulu. (Dian/MataDian.Com).
MataDian.Com – Festival Cerito Kopi dan Teh Bengkulu, yang berlangsung pada Minggu, 1 September 2024, telah memasuki hari kedua dengan berbagai kegiatan menarik yang dipimpin oleh Kepala Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu, Wahyu Yuwana Hidayat. Pria asal Bandung, Jawa Barat ini, akan menggantikan kepala sebelumnya, Darjana, yang telah memasuki masa purna tugas.
Dalam sambutannya, Wahyu Yuwana Hidayat menyampaikan bahwa Festival Cerito Kopi dan Teh Bengkulu diadakan sebagai bagian dari upaya mendukung percepatan pengembangan ekosistem pariwisata dan peningkatan iklim investasi di daerah tersebut. Menurutnya, peran Bank Indonesia dalam kegiatan ini sangat penting, terutama dalam mendorong pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berkaitan dengan sektor pariwisata.
Salah satu fokus utama festival ini adalah komoditas unggulan Bengkulu, yaitu kopi. Wahyu menjelaskan bahwa kopi memiliki potensi besar untuk meningkatkan daya tarik wisatawan ke Bengkulu. “Kopi adalah salah satu komoditas yang dapat menjadi magnet bagi para wisatawan untuk berkunjung ke Bengkulu,” ujar Wahyu.
Dalam rangka mendorong daya saing UMKM, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu terus melakukan berbagai upaya untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Penyelenggaraan Festival Cerito Kopi dan Teh Bengkulu ini menjadi bukti nyata komitmen Bank Indonesia dalam mengoptimalkan kombinasi antara keindahan alam, kekayaan budaya, dan sumber daya alam yang melimpah di Bengkulu.
Selama festival, UMKM dari berbagai sektor diikutsertakan dalam berbagai sesi talkshow yang dikenal dengan sebutan Diplomation Talk (Diplotalk). Kegiatan ini membahas berbagai aspek penting seperti ekosistem ekspor dan promosi perdagangan. Dalam Diplotalk, Bank Indonesia melibatkan Direktorat Jenderal Bea Cukai, CV Binuang Sakti Perkasa, serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Wahyu berharap, melalui sesi ini, para pelaku UMKM dapat lebih memahami dan terlibat dalam ekosistem ekspor.
“Dengan adanya sesi ini, harapannya dapat meningkatkan kesadaran UMKM untuk lebih mengenal dan masuk ke dalam ekosistem ekspor,” jelas Wahyu.
Selain itu, Diplotalk juga membahas tentang potensi pembiayaan ekspor. Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu bersama dengan Bank Central Asia (BCA) berharap dapat memberikan opsi kepada para pelaku UMKM mengenai skema pembiayaan dari perbankan yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan ekspor.
Tidak hanya itu, dalam upaya mempromosikan cita rasa kopi Bengkulu, Bank Indonesia juga menggelar agenda Cupping, yaitu mencicipi kopi yang diikuti oleh 10 petani kopi binaan dan mitra Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu. Acara ini bertujuan untuk mengukur kualitas kopi yang dihasilkan oleh petani Bengkulu.
Penilaian cita rasa kopi dilakukan oleh Dewan Coffee Lab yang berasal dari Kota Bandung. Berdasarkan uji cita rasa tersebut, rata-rata kopi yang dihasilkan di Provinsi Bengkulu masuk dalam kategori “Premium Quality” atau kualitas premium. Wahyu menjelaskan bahwa istilah “Premium Quality” menunjukkan bahwa kopi Bengkulu memiliki kualitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan kopi biasa.
Premium Quality berarti kopi Bengkulu memiliki cita rasa yang khas dan unik, serta memenuhi standar kualitas yang diakui secara nasional. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan nilai jual kopi Bengkulu di pasar nasional maupun internasional, sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Dengan adanya berbagai kegiatan dalam Festival Cerito Kopi dan Teh Bengkulu ini, diharapkan sektor pariwisata dan UMKM di Bengkulu dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Provinsi Bengkulu. (*)