Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Puncak FLEKSI, Kepala Deputi BI “Dhita Aditya Nugraha” Sampaikan 3 Hal

oplus_0

Foto kegiatan Puncak Festival Edukasi Inflasi (FLEKSI) Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu Tàhun 2024. (Dian/MataDian.Com).

MataDian.Com – Inflasi merupakan kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus-menerus dalam jangka waktu tertentu.

Dalam rangka mengatasi inflasi di suatu daerah, salah satu langkah strategis yang dilakukan Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu, yaitu mengadakan kegiatan berupa Festival Edukasi Inflasi atau FLEKSI.

Mewakili Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu, Wahyu Yuwana Hidayat,
Kepala Deputi Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu, Dhita Aditya Nugraha mengungkapkan, kegiatan FLEKSI tentu mempunyai maksud dan tujuan bagi masyarakat.

Disampaikan Dhita, Ada tiga hal penting tujuan Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu dalam Fleksi.

“Yang pertama, Bank Indonesia memberikan pengetahuan bagi masyarakat tentang Inflasi. Kami berfikir, Inflasi bukan hanya tanggung jawab bagi pemangku jabatan atau Pemerintah saja. Tapi tanggung jawab berbagai sektor semuanya. Dari kalangan Ibu-ibu, Bapak-bapak, dan juga berbagai sektor. Tentunya belajar terkait inflasi ini. Karena indikator inflasi ini sangat dekat dengan kita, karena sangat berpengaruh terhadap Duit (Uang,red) yang àda dikantong. Kalau harga naik, Duit yang dimiliki, tentu belanjanya sedikit.

Yang kedua, terkait inflasi Bank Indonesia ingin berbagi pemahaman. Apakah Inflasi itu berpengaruh kepada indikator-indikator yang lain.

Ketiga, bagaimana pengetahuan- pengetahuan (tentang Inflasi,red) dapat di implementasikan dalam kehidupan kita sehari-hari,” ungkap Dhita Aditya Nugraha, dalam sambutannya pada acara puncak Festival Edukasi Inflasi (Fleksi) Bank Indonesia 2024, yang berlangsung di Hotel Santika. Kamis, (12/12/2024).

Selain itu, Dhita juga mengatakan, dalam upaya mengatasi inflasi di suatu daerah, peran serta pemuda juga berpengaruh sangat besar. Itu dikarenakan, menurut Dhita, pemuda dapat menjadi sebagai mesin obyek yang dapat mempengaruhi masyarakat di sekitar, dengan cara memberikan edukasi atau pengetahuan tentang bagaimana cara belanja dengan bijak. Terutama bagi para ibu-bapak yang akan membelanjakan uang di pasar maupun di toko, agar supaya membelanjakan uang secara cukup dan tidak berlebihan.

“Bagaimana mereka bisa membawa masyarakat di sekitar untuk berbelanja bijak tidak berlebihan, ketika ibu belanja di pasar, bapak belanja di toko, agar supaya bisa memanfaatkan uang yang àda secara cukup dan tidak berlebihan ketika Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), tidak belanja dengan boros. Tapi dengan secukupnya,” demikian Dhita.

Pewarta: Dian.
Editor: Aminudin

 

 

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Alaku