Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!
Alaku Alaku Alaku Alaku Alaku

Batasan Usia, Kendala Mendapatkan Lowongan Kerja

Ketua KNPI Kota Benģkulu, Supratman, S. Sos, M. Si. (Dian/MataDian.Com).

MataDian.Com, Bengkulu –  Batasan Usia dalam Lowongan Kerja, salah satu kendala atau Pemicu Makin Sulitnya untuk Mencari dan mendapatkan Pekerjaan di Indonesia.

Tahun lalu kita pernah mendengar salah satu cuitan Bunda Corla melalui akun Instagramnya yang mengatakan betapa sulitnya mencari pekerjaan di Indonesia.

“Sampai umur (berapa pun), sampai kau bongkok, enggak ada pakai-pakai umur di sini. Di sini enggak kayak di Indonesia. Indonesia ketinggalan zaman. Masih aja mikirin umur,” kata Bunda Corla kesal, mengutip dari cuitan akun X @muthiastp pada Senin (20/11/2023).

Kritikan dari Bunda Corla ini sempat menuai pujian dari warganet yang mengeluhkan betapa sulitnya mencari pekerjaan di Indonesia saat ini.

Lantaran, lowongan pekerjaan yang dibuka oleh Perusahaan besar swasta di Indonesia selalu memberikan batasan umur kepada pelamar apabila ingin menjadi karyawan di Perusahaanya.

Hal ini berbanding terbalik seperti negara Jerman yang tak memberikan batasan umur kepada para pencari pekerja di negaranya sebagaimana yang disampaikan Bunda Corla.

Ketua KNPI Kota Bengkulu Supratman juga menyoroti banyaknya sarjana di Indonesia yang menganggur setelah mendapatkan gelar sarjananya melalu studi kuliah 4 tahun.

Hanya saja, Supratman menilai, selain aturan batas usia dalam pekerjaan, syarat pengalaman bekerja yang diminta Perusahaan besar membuat semakin sulitnya pejuang amplop coklat mendapatkan pekerjaan.

“Kalau saya menyoroti begini, misal perusahaan swasta ini membuka lowongan syaratnya adalah minimal pengalaman bekerja 2 tahun. Nah, kalau sarjana baru tamat ini kan belum ada pengalaman, artinya perusahaan ya harus merubah pola pikir seperti itu, bukan mencìptakan lapangan pekerjaan tapi malah membatasi seseorang untuk mengasah kemampuannya” tegas supratman.

Lanjut Supratman yang akrab dipanggil Iwan ini, dirinya berharap anggota DPR RI periode 2024 – 2029 yang akan dilantik bulan depan dapat lebih fokus memprioritaskan membahas masalah pengangguran dan ketenagakerjaan di Indonesia.

“Masalah pengangguran ini mayoritas banyak di Sarjana, belum lagi masalah aturan perusahaan besar yang konyol, maka saya minta juga ini nanti bisa lebih serius dibahas oleh anggota DPR RI yang baru nanti” tutupnya. (*)

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Alaku