MataDian.Com, MEDAN – Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2023 yang digelar di Medan, Sumatera Utara terasa istimewa bagi masyarakat pers Bengkulu. Salah satu wartawan senior asal Bengkulu, Zacky Antony, SH, MH menerima penghargaan Press Card Number One (PCNO) dari PWI Pusat. Yang spesial, piagam penghargaan ini diserahkan langsung di depan Presiden RI Joko Widodo yang hadir langsung pada acara puncak HPN di Gedung Serba Guna Kota Medan, Sumut, Kamis 5 Februari 2023.
“Saya ucapkan selamat kepada penerima penghargaan PCNO. Para pemegang kartu pers nomor satu ini sebagai bukti bahwa penerima adalah wartawan professional dengan kompetensi ddan integritas tinggi,” ujar Ketua Umum PWI Pusat, Atal S Depari.
Pada acara puncak HPN tersebut, ada 5 wartawan senior yang tampil di atas panggung untuk menerima penghargaan PCNO. Zacky Antony (Bengkulu) di urutan pertama, disusul Syamsuar Djamil, SH (Sumatera Utara), Dr. Iskandar Zulkarnain (Lampung), Dar Edi Yoga (PWI Pusat) dan Kesit B Handoyo (DKI Jakarta).
Selain penyerahan piagam penghargaan PCNO, pada acara puncak HPN juga diserahkan penghargaan kepeloporan bidang media yang diterima oleh enam orang yaitu Dja Endar Moeda (tokoh Pelopor Pers Perjuangan), Parada Harahap (Tokoh Pelopor Pers Perjuangan), Tuan M.H Manullang (Tokoh Pelopor Pers Perjuangan), Mohammad Said (Tokoh Pers Perjuangan), Ani Idrus (Tokoh Pers Perjuangan Perempuan) dan Muhammad TWH (Tokoh Pers Tiga Jaman).
Di hadapan presiden juga diserahkan penghargaan Pena Emas untuk 2 orang gubernur yaitu Gubernur Sumatera Utara Edi Rahmayadi dan Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi.
Selain Presiden, hadir pada acara puncak HPN, Ketua MPR Bambang Susetyo, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Menkopolhukam Mahfud MD, Menteri BUMN Erick Tohir, Mendikbud Nadiem Makarim, Menkominfo Jhoni G Plate, Mensesneg Pratikno, Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Produktif Menulis
Para penerima PCNO melalui proses seleksi yang ketat oleh panitia HPN Pusat. Mereka adalah wartawan yang sudah mengabdi di bidang pers di atas 20 tahun, produktif dalam menulis atau menghasilkan karya jurnalistik yang bermutu, menjadi pelopor pengembangan pers di tanah air, secara konsisten berkontribusi memajukan jurnalistik Indonesia melalui gagasan dalam tulisan, artikel atau buku jurnalistik, secara konsisten membela kemerdekaan pers leat gagasan karya dan kiprahnya, dan secara konsisten berkontribusi memajukan SDM Pers Indonesia melalui keterlibatan pribadi, organisasi, lembaga atau melalui pelatihan.
Sebagai salah satu wartawan senior di Bengkulu, Zacky Antony dianggap memenuhi kriteria-kriteria tersebut. Pemred Harian Rakyat Bengkulu (2010 – 2017) ini dikenal luas lewat tulisan-tulisannya yang tersebar di berbagai media. Zacky juga banyak menelurkan gagasan-gagasan untuk kemajuan dunia pers di Bengkulu.
Penghargaan PCNO juga merupakan bukti pengakuan atas kiprah Zacky Antony yang secara konsisten memberikan kontribusi bagi peningkatan mutu karya jurnalistik serta profesionalisme wartawan. Dia menjadi narasumber di ratusan forum seminar, pelatihan atau workshop dengan tema kemerdekaan pers, hukum dan demokrasi.
Dia mengawali karir sebagai wartawan dari nol. Tahun 2001 dia menjadi wartawan Harian Rakyat Bengkulu. Selama menjadi wartawan, dia banyak meliput peristiwa-peristiwa politik, hukum dan pemerintahan. Dari sini Zacky banyak bersentuhan dan bergaul dengan para politisi dan pejabat.
Produktifitasnya dalam menulis berita mengantarnya keliling Indonesia saat meliput kegiatan Jusuf Kalla saat masih menjadi Menko Kesra dan kemudian mencalon dalam Pilpres 2004. Sepulang dari tugas tersebut, Zacky diangkat menjadi redaktur Harian Rakyat Bengkulu dengan desk politik dan metropolis. Tiga tahun kemudian dia menjadi Wakil Pemimpin Redaksi. Tak sampai setahun, dia diangkat menjadi Pemred Rakyat Bengkulu.
“Saya mengenal Zacky sebagai seorang wartawan yang rajin menulis. Tulisan-tulisannya selalu gurih untuk dibaca,” ujar Atal S Depari.
Di organisasi wartawan, Zacky aktif sebagai pengurus PWI. Dia pernah menjadi bendahara PWI satu periode (2006-2010), wakil ketua PWI Bengkulu satu periode (2010-2015), Ketua PWI Bengkulu satu periode (2015 – 2021) dan sekarang masih menjadi Ketua Dewan Kehormaatan PWI Bengkulu periode 2021 – 2026. Zacky juga pernah menjadi komisioner KPID (Komisi Penyiaran Indonesia Daerah) Bengkulu periode 2008 – 2012.
Sementara itu, Zacky Antony mengaku tidak menyangka bisa memperoleh penghargaan PCNO. Di Bengkulu, Zacky adalah wartawan kedua yang memperoleh penghargaan ini. Tahun lalu, HM. Muslimin yang meraih PCNO. “Saya tahu ini seleksinya ketat. Tim jurinya wartawan-wartawan sangat senior. Alhamdulillah saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang selalu mensupport saya untuk terus menulis,” ujarnya.
Zacky mendedikasikan penghargaan tersebut untuk kemajuan dunia pers Bengkulu. Dia menegaskan komitmennya untuk terus berkontribusi bagi tegaknya kemerdekaan pers serta berkontribusi bagi peningkatan mutu karya jurnalistik wartawan. “Semoga penghargaan ini bisa memotivasi yang lain. (rls)