Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!
Alaku Alaku

Masyarakat Ulok Kupai dan Napal Putih “menangis Berjamaah”

MataDian.Com – Bertempat di aula pertemuan kantor Desa Bukit Berlian Bengkulu Utara, Rabu siang (20/7/22) H. Sujono, S.P,.M.Si Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Dapil Bengkulu Utara – Bengkulu Tengah menyerap aspirasi Masyarakat untuk dibawa pada masa persidangan ke-II tahun 2022.

Hadir dalam kegiatan reses tersebut Camat Ulok Kupai, Abdul Hadi dan Camat Napal Putih M. Abduh Sadad. Dalam sambutannya Camat Napal Putih, mengatakan bahwa infrastruktur di Napal Putih dan Ulok Kupai saat ini sangat memprihatinkan. Dimana jalan provinsi yang ada di dua kecamatan ini sangat parah kondisinya. Oleh karena itu saya berharap Pak Sujono dapat memperjuangkan aspirasi masyarakat Napal Putih dan Ulok Kupai.

Diawali dengan Sambutan Sujono mengatakan, bahwa saya ini disumpah untuk mewakili aspirasi masyarakat yang saya wakili, artinya sekalipun bapak-ibu yang hadir disini pada pemilu kemarin tidK memilih saya, tapi saya tetap wajib memperjuangkan aspirasi bapak-ibu sekalian. Saya mohon maaf mungkin selama saya menjabat, baru kali ini kita bisa bertemu. Pungkas Anggota DPRD provinsi Bengkulu komisi 2 tersebut.

Disela tanya jawab, Elda susanti menyampaikan kondisi masyarakat yang saat ini menangis berjamaah.

Lanjutnya, dengan anjloknya harga TBS ( tandan buah segar ) apalagi khususnya di desa napal putih dan ulok kupai yang mayoritas masyarakat disini adalah pemilik kebun sawit dan upahan sebagai petani sawit sangat berimbas secara ekonomi atau pendapatan, Ungkap Ketua BPD napal putih itu.

Disisi lain perwakilan masyarakat, Endang Sumardi berharap agar pemerintah mengingatkan BUMN agar lebih baik dalam melayani kebutuhan masyarakat, antrian BBM dimana-mana, PLN disini seperti seringlah mati. Sedangkan kita telat membayar, kena denda bahkan diputuskan. Tolong pak, sampaikan ini ke pemangku kebijakan. Pungkas mantan kades Muara Santan

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Alaku