Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!
Alaku Alaku Alaku Alaku Alaku

Dapur Masuk Sekolah’, Program Unggulan Atasi Stunting

Tengah: Pangdam II/ Sriwijaya, Mayjen TNI Yanuar Adil, Saat Kunjungan Di Puskesmas Srikuncoro, Kabupaten Benteng Provinsi Bengkulu. Selasa, (26/9/23) 

MataDian.Com – Presiden Republik Indonesia (RI) Ir. Joko Widodo, ditahun 2023 mencatumkan bahwasanya, agar Stunting turun dari angka 24℅. Sedangkan untuk ditahun 2024, penurunan angka Stunting ditargetkan mencapai 14%.

Hal itu disampaikan Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Yanuar Adil, didampingi Penjabat Bupati Bengkulu Tengah Dr. Heriyandi Roni, M. Si, berserta Kepala OPD dan unsur Forkompinda, kepada rekan media saat melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) di Puskesmas Srikuncoro, Desa Srikuncoro Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Benteng Provinsi Bengkulu. Selasa, (26/9/23) siang.

Dikatakan Pangdam II Sriwijaya, Kasad merupakan bapak stunting. Maka dari itu, diharapkan agar semua jajaran membantu Pemerintah dalam penekanan dan penurunan Stunting.

“Selaku Bapak Stunting, memerintahkan kepada jajaran bahwa kesatuan teritorial untuk membantu Pemerintah Daerah dalam penurunan Stunting”, ungkap Pangdam.

Lanjut Pangdam, penurunan Stunting dapat dilakukan dengan langkah-langkah. Salah satunya dengan cara Program ‘Dapur Masuk Sekolah’, yang sudah dilakukan oleh Kodam II Sriwijaya.

Dimana Program Dapur masuk Sekolah itu merupakan langkah kongkrit dalam pencegahan Stunting, dengan tujuan agar memberikan asupan Gizi kepada anak usia 7 tahun. ‘Khususnya anak Sekolah Dasar (SD), kelas 1 hingga kelas 2.

Pangdam juga menjelaskan, ditahun 2045 Negara Indonesia akan memasuki ‘Bonus Demografi’. Dimana, Bonus Demografi tersebut, anak-anak berusia Produktif’.

“Kalau usianya 7 tahun, ditahun 2045 nanti usianya baru 29 tahun. Mereka sebagai generasi penerus Bangsa. Maka dari itu, Gizi mereka harus bagus”, jelas Pangdam.

Rusnawati

Sementara itu, dalam Kunjungan Kerja (Kunker) Pangdam II Sriwijaya di Puskesamas Srikuncoro, berdasarkan pantauan, sebagai wujud nyata dalam pencegahan Stunting, para ibu hamil diwilayah tersebut, diberikannya asupan Gizi oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) dan pihak Puskesmas, yaitu berupa Roti dan Susu buat anak dan balita. Serta Susu buat para ibu hamil.

“Kegiatan kita hari ini melakukan pemantauan anak dan balita, serta ibu hamil diwilayah Puskesmas Srikuncoro”, kata Rusnawati selaku Kepala Puskesmas kepada MataDian.Com.

Menurut Rusnawati, para ibu hamil diwilayah Desa Srikuncoro, untuk saat ini ada sekitar 75 orang.

“Kita, pihak Puskesmas Srikuncoro dan Dinas Kesehatan melakukan pemantauan terhadap ibu hamil. Agar supaya, kedepannya diharapkan tidak ada anak yang mengalami Stunting saat dilahirkan”, pungkas Rusnawati. (Dian)

 

 

 

 

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Alaku