Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!
Alaku Alaku

Membangun Budaya Siaga Bencana sejak Dini di TKIT AR-ROYYAN Bengkulu

MataDian.Com, Bengkulu- Provinsi Bengkulu merupakan salah satu daerah yang memiliki ancaman bencana cukup tinggi. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, Stasiun (BMKG) Kepahiang mencatat sebanyak 345 kali gempa bumi sepanjang Januari-September 2022 di Provinsi Bengkulu.

Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Pulau Baai Bengkulu, Anang Anwar, menyebut dari 345 gempa yang terjadi, sebanyak 16 kali gempa dirasakan masyarakat
Hal ini tentu harus menjadi perhatian masyarakat. Salah satunya dengan menanamkan kesiapsiagaan bencana sejak dini.

Seperti di TKIT Ar-Royyan Kota Bengkulu, Kamis (9/12/2022) mengadakan simulasi gempa bumi yang difasilitasi oleh Mentari Mughni Aginda selaku fasilitator dari Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC).

Simulasi ini dilakukan setelah selama 2 hari sebelumnya dilakukan kegiatan penilaian mandiri, edukasi kebencanaan termasuk ke siswa, kajian risiko sekolah, peta risiko, jalur evakuasi, titik kumpul, penyusunan protap (prosedur tetap) kedaruratan dan tim siaga.

Mentari mengatakan, simulasi sendiri selain melatih kesiapan warga TKIT yang beralamat di perumahan Pinangmas Bentiring Permai ini, juga bertujuan untuk menguji protap, tim siaga dan jalur evakuasi.

“Sengaja dilakukan kegiatan simulasi Gempa Bumi ini kepada anak-anak agar mereka memahami bencana alam sejak dini,”tandasnya

Berdasarkan penyebabnya gempa bumi dibedakan beberapa jenis yaitu :

Gempa Vulkanik

Gempa bumi vulkanik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh letusan gunung berapi. Contoh : gempa G. Bromo, gempa G. Una-Una, gempa G. Krakatau.

Gempa Tektonik

Gempa tektonik adalah gempa bumi yang terjadi karena pergeseran lapisan kulit bumi akibat lepasnya energi di zone penunjaman. Gempa bumi tektonik memiliki kekuatan yang cukup dahsyat. Contoh : gempa Aceh, Bengkulu, Pangandaran.

Gempa runtuhan atau terban

Gempa runtuhan atau terban adalah gempa bumi yang disebabkan oleh tanah longsor, gua-gua yang runtuh, dan sejenisnya. Tipe gempa seperti ini hanya berdampak kecil dan wilayahnya sempit.

Kemudian berdasarkan kedalamannya gempa bumi dikelompokkan menjadi 3, yaitu :

Gempa bumi dalam

Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya (pusat gempa) berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi (di dalam kerak bumi). Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya.

Gempa bumi menengah

Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi.gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.

Gempa bumi dangkal

Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar. (MDMC)

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Alaku