Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!
Alaku Alaku

Sumpah Pemuda, Pemilu 2024

Roni Marzuki, Koordinator Divisi Penindakan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Bengkulu Tengah

MataDian.Com – Semangat sumpah pemuda pada saat kongres pemuda ke dua pada Tanggal 27-28 Oktober 1928 di gedung Katholieke Jongenlingen Bond, Oost Java Bioscoop, dan Indonesische Clubgebouw adalah melawan percerai beraian pemuda indonesia untuk mencapai kemerdekaan.

Semangat itu, dipelopori oleh golongan muda tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI). Ketua pelaksana kegiatan kongres pemuda itu, Sugondo Djojopuspito tampak membara mengobarkan semangat persatuan dan kesatuan pemuda indonesia.

Dalam sambutannya saat pembukaan kongres pemuda ke dua pada Tanggal 27 Oktober 1928 Sugondo Djojopuspito menyebutkan “Percerai beraian itu wajib diperangi, agar kita bersatu”.

Kongres pemuda itu berhasil mencapai kesepakatan pemuda indonesia yaitu: Putra putri indonesia mengakui satu tumpah darah yaitu indonesia, putra putri indonesia mengakui satu bangsa yaitu bangsa indonesia dan mengakui bahasa indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa.

“Sumpah pemuda 28 Oktober 1998: 1. KAMI PUTERA DAN PUTRI INDONESIA, MENGAKU BERTUMPAH DARAH YANG SATU, TANAH INDONESIA. 2. KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA, MENGAKU BERBANGSA YANG SATU, BANGSA INDONESIA. 3. KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA, MENJUNJUNG BAHASA PERSATUAN, BAHASA INDONESIA”.

Tahun 2023 ini, telah terhitung 94 Tahun catatan sejarah pemuda Indonesia membangun semangat persatuan dan kesatuan bangsa hingga mengantarkan 74 Tahun Indonesia merdeka.

Sejak kemerdekaan itu, Tahun 1955 Indonesia pertama kali menggelar pemilu untuk memilih pemimpin bangsa. Catatan sejarah juga Indonesia telah 12 kali menggelar pemilu.

12 kali pemilu tentu dinamika politik mengalami pasang surut. Pemilu 2024 mendatang, kita akan melaksanakan pemilu ke 13. 28 Oktober 2023 ini, adalah momentum pemuda untuk saling merawat persatuan dan kesatuan.

Boleh berbeda pandangan politik atau barisan kekuatan politik namun tetap menjaga keharmonisan berbangsa dan negara. Bangsa yang besar adalah bangsa dibesarkan dari berbagai perbedaan. Perbedaan ideologi, perbedaan profesi, perbedaan jenis kelamin namun satu semangat yaitu persatuan dan kesatuan.

Mari menjaga keharmonisan persatuan dan kesatuan upaya melahirkan pemilu 2024 damai.

Oleh: Roni Marzuki, Koordinator Divisi Penindakan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Bengkulu Tengah

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Alaku